Kamis, 06 Oktober 2016

Tugas Interaksi Manusia Dan Komputer tentang Sinopsis Film Ex Machina

Film ini juga membahas tentang eksistensi kecerdasan buatan dan bagaimana posisi mereka di dunia manusia. 

Caleb adalah seorang programer dan pegawai kelas bawah di Bluebook, sebuah perusahaan mesin pencari terpopuler di dunia yang memenangkan kompetisi yang diadakan oleh CEO-nya yang jenius, Nathan. Hadiahnya adalah kesempatan untuk menghabiskan waktu seminggu bersama Nathan di kompleks mewah miliknya di Alaska. 

Sesampainya disana, ternyata Caleb bukan diundang untuk liburan, melainkan melakukan "Turing Test", sebuah pengujian yang dilakukan Nathan untuk mengetes A.I. berteknologi tinggi yang baru dibangunnya dalam wujud robot berwajah cantik bernama Ava. Caleb bertugas untuk melakukan kontak verbal dengan Ava dan menguji kesempurnaan Ava sebagai A.I. yang mirip manusia

Melalui 7 sesi pengujian Ava, Garland mengungkap semua rahasia melalui skenario yang dinarasikan dengan terencana. Semua lapisan cerita dibuka satu persatu yang mengungkapkan bahwa Nathan dan Ava punya agenda tersendiri. 

Nathan, seorang jenius muda yang punya kompleksisitas karakter. Nathan yang visioner memanfaatkan database Bluebook (yang menguasai 90% query pencarian di dunia) bukan untuk tujuan komersil melainkan membuat A.I. super. Di balik pembawaannya yang santai, humoris, dan sesekali mabuk, ada indikasi bahwa dia punya rahasia tersembunyi. 

Sesi demi sesi dilewati Caleb bersama Ava. Caleb lalu menyadari bahwa Ava memiliki kesadaran sendiri layaknya seorang manusia. Caleb lalu berencana membuat sebuah rencana pelarian. Tetapi semua yang ia rencanakan telah diketahui Nathan sejak awal.

Perseteruan antara Caleb dan Nathan dimanfaatkan Ava untuk keluar dari kamar kurungannya. Ia bahkan tak segan membunuh Nathan yang selama ini mengurung dirinya bersama robot lainnya. Pada akhirnya, Ava yang sejak awal berjanji keluar bersama Caleb justru mengkhianatinya.

Caleb terjebak dalam tipu daya Ava dan terkurung bersama tubuh Nathan yang telah mati membeku.

Pada akhirnya, Ex Machina adalah drama sci-fi psikologis tentang prasangka, teror, dan empati. Ending film yang mind-blowing mengisyaratkan bahwa ini bukan sekedar pertarungan antara manusia dan A.I. namun juga sedikit menyindir persaingan gender. Tak sekedar mengambil embel-embel "sci-fi" sebagai bahan jualan, namun mengeksplorasi lebih jauh tentang sisi emosional dari tindakan manusia yang ingin menjadi seperti Tuhan, dan robot yang ingin menjadi seperti manusia, serta bagaimana konsekuensinya bagi dunia dan masa depan. Menurut saya, Ex Machina adalah film bertema A.I. yang paling akurat hingga saat ini.

Hubungan dengan Interaksi Manusia dan Komputer. Pada film ini user interface utama dan yang paling utama ialah mesin atau robot. Dan penulis akan memberikan sedikit penjelasan tentang hubungan IMK dan User Interface (Robot). Dari buku menerangkan bahwa IMK berasal dari berbagai disiplin bidang ilmu, teknik dan kesenian.

Pada film ini robot yang diciptakn oleh Nathan pasti memiliki kecerdasan buatan (AI). Dari bahasa, berpikir serta mengenal lawan bicara itu semua kecerdasan buatan yang dimiliki robot itu di film ini. Pada ilmu komputer robot di program sesuai apa yang dilakukan manusia atau lebih tepatnya robot bisa melakukan apa yang manusia lakukan seperti tidur, berjalan dan berbicara. Di film ini juga menunjukan bahwa robot bisa memiliki jiwa seni.
Dari emosi, seksualitas dan lain sebagainya. Ini membutktikan bahwa interaksi manusia dan komputer bukan hanya sekedar manusia dan komputer saja, tetapi dipengaruhi oleh faktor sosial dan organisasi.

Dari film ini dapat di ambil pelajaran bahwa manusia dan teknologi memang saling berhubungan dan membutuhkan. Manusia membutuhkan teknologi untuk mempermudah pekerjaannya, teknologi membutuhkan manusia untuk membuat dan mengembangkannya. Dan pada film ini kita juga dapat belajar, jangan sampai teknologi yang kita buat melampaui atau bahkan berbahaya bagi kita ataupun orang lain di kehidupan dunia.